Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk mengimani rukun iman. Rukun iman sendiri ada enam, salah satunya adalah iman kepada malaikat Allah subhānahu wataʿālā. Hal tersebut telah tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 177, yaitu umat Muslim harus wajib beriman kepada malaikat.

Percaya kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua dalam agama Islam. Kata ‘malaikat’ sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu ‘malak’ yang berarti kekuatan. Malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah subhānahu wataʿālā selain manusia, setan, dan juga jin. Allah subhānahu wataʿālā menciptakan malaikat dari cahaya (nur) yang tidak memiliki keistimewaan rububiyah dan uluhiyah.

Meski begitu, malaikat merupakan satu-satunya makhluk ciptaan Allah subhānahu wataʿālā yang paling taat dan senantiasa menjauhi larangan-Nya. Sebenarnya, Allah subhānahu wataʿālā telah menciptakan banyak malaikat dengan tugas yang berbeda-beda. Namun dalam ajaran agama Islam, hanya ada 10 nama malaikat saja yang wajib diketahui dari sekian banyak malaikat yang ada di dunia dan akhirat.

Nama Malaikat & Tugasnya

Agar lebih jelas lagi, kamu harus mengenal lebih dalam tentang malaikat-malaikat Allah subhānahu wataʿālā. Berikut di bawah ini rangkuman 10 nama malaikat dan tugasnya yang wajib diketahui, diantaranya yaitu :

1. Malaikat Jibril

Tugasnya adalah menyampaikan wahyu Allah subhānahu wataʿālā kepada Nabi dan Rasul-Nya.

2. Malaikat Mikail

Tugasnya adalah memberikan rezeki kepada manusia.

3. Malaikat Israfil

Tugasnya adalah meniup terompet sangkakala di waktu hari akhir.

4. Malaikat Izrail

Tugasnya adalah mencabut nyawa.

5. Malaikat Munkar

Tugasnya adalah menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada setiap amal perbuatan manusia di alam kubur.

6. Malaikat Nakir

Tugas malaikat Nakir sama seperti malaikat Munkar yaitu bertanya dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama malaikat Munkar.

7. Malaikat Raqib

Tugasnya adalah mencatat segala amal baik manusia saat masih hidup.

8. Malaikat Atid

Tugasnya adalah mencatat segala amal buruk (jahat) manusia saat masih hidup.

9. Malaikat Malik

Tugasnya adalah menjaga pintu neraka.

10. Malaikat Ridwan

Tugasnya adalah menjaga pintu surga.

Hikmah Beriman Kepada Malaikat

Dengan beriman kepada malaikat Allah subhānahu wataʿālā, setiap muslim diharapkan bisa mengambil hikmahnya. Berikut dibawah ini hikmah beriman kepada malaikat Allah subhānahu wataʿālā :

Meniru Sifat Malaikat Yang Taat Beribadah Kepada Allah subhānahu wataʿālā

Dengan beriman kepada malaikat, manusia diharapkan bisa mencontoh perilaku malaikat yang selalu taat beribadah kepada Allah subhānahu wataʿālā.

Selalu Melakukan Perbuatan Baik Dan Menghindari Dosa

Dengan beriman kepada malaikat juga berarti bahwa kita mempercayai tugas-tugas malaikat, salah satunya tugas malaikat Raqib dan Atid. Tugas malaikat Raqib adalah mencatat amal baik, sementara tugas malaikat Atid adalah mencatat dosa manusia.

Karena itu, kita harus senantiasa berperilaku baik karena akan selalu ada malaikat yang mencatat amal baik dan buruk manusia.

Mempercayai Adanya Kehidupan Setelah Dunia

Hikmah beriman kepada malaikat juga adalah bisa membuat manusia mempercayai adanya kehidupan di alam kubur dan diakhirat kelak. Manusia diharapkan untuk senatiasa menjalankan perintah Allah subhānahu wataʿālā dan menghindari larangan-Nya agar berupaya bisa masuk surga.

Mempercayai Rezeki Dari Allah subhānahu wataʿālā

Tugas malaikat Mikail adalah sebagai perantara untuk memberikan rezeki dari Allah subhānahu wataʿālā kepada manusia. Dengan beriman kepada malaikat, setiap manusia diharapkan untuk senantiasa berusaha dan yakin bahwa Allah subhānahu wataʿālā akan memberikan rezeki tersebut. Rezeki yang diberikan itu termasuk juga berupa pertolongan dari Allah subhānahu wataʿālā.

Menyempurnakan Iman Kepada Allah subhānahu wataʿālā

Hikmah beriman kepada malaikat yang terakhir adalah meningkatkan dan menyempurnakan iman kepada Allah subhānahu wataʿālā. Sebab, beriman kepada malaikat merupakan salah satu rukun iman dari enam rukun yang wajib dipercaya.

Meningkatkan iman kepada Allah subhānahu wataʿālā bisa dibuktikan dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah subhānahu wataʿālā dan menjauhi larangan-Nya.