Haid atau menstruasi adalah hal yang dialami wanita sehat dan produktif setiap bulannya. Setelah dewasa setiap bulan rahim akan menghasilkan sel telur dan mempersiapkan kehamilan. Namun ketika pembuahan tidak kunjung terjadi, maka kadar hormon progesteron dalam tubuh akan turun dan lapisan rahim yang terbentuk akan luruh dalam bentuk darah haid.

Untuk meluruhkan lapisan yang telah menebal ini rahim akan berkontraksi, dan tubuh mengeluarkan hormon prostaglandin yang dapat memicu rasa sakit dan peradangan. Kedua hal inilah yang akan menyebabkan nyeri haid (dismenore).

Nyeri haid memang umum dialami oleh sebagian besar wanita. Namun nyeri haid dengan diikuti gejala lain bisa saja merupakan pertanda penyakit yang lain. Agar tidak cemas dan tetap waspada, ada baiknya Anda mengenali faktor risiko serta gejala-gejala haid yang normal.

Faktor Risiko

Faktor risiko adalah kondisi seseorang yang mungkin mengalami nyeri haid, antara Lain:

  • Umumnya nyeri haid dialami wanita dengan usia di bawah 20 tahun
  • Memiliki riwayat dismenore dalam keluarga
  • Siklus haid yang tidak teratur
  • Tidak atau belum memiliki anak
  • Mengalami pubertas dini, yaitu haid pertama pada usia 11 tahun atau kurang.
  • Aliran darah menstruasi cukup deras

Gejala Nyeri Haid yang Normal

Sedangkan tanda atau gejala nyeri haid yang normal, antara lain:

  • Kram Perut
  • Nyeri perut dan punggung bagian bawah
  • Paha dalam terasa ditarik
  • Pusing dan Sakit Kepala
  • Mual bahkan Muntah
  • Diare

Nyeri haid adalah hal yang normal, dan biasanya akan hilang dalam 1 – 2 hari seiring dengan menurunnya turunnya level prostaglandin dari dalam tubuh. Untuk gejala yang umum seperti di atas, biasanya Anda akan tetap bisa beraktivitas walau tidak maksimal. Jadi tidak perlu buru-buru meminum pereda nyeri.

Cara Mengatasi Nyeri Haid

Namun jika dismenore terasa mengganggu Anda dapat melakukan beberapa cara menghilangkan nyeri haid dengan mudah di bawah ini untuk membantu meredakan nyeri pada saat haid, antara lain:

  • Mengompres bagian perut bawah yang terasa nyeri atau kram dengan menggunakan botol atau heat pack berisi air hangat.
  • Mencegah dehidrasi dengan minum air putih, karena saat menstruasi perut terasa tidak nyaman dan cenderung rentan dehidrasi
  • Meminum minuman hangat seperti teh chamomile atau jahe yang mempu memberikan efek relaksasi dan meredakan nyeri.
  • Mengurangi makanan berlemak, tinggi garam dan minuman bercafein, perbanyak konsumsi buah dan sayu saat haid.
  • Oleskan minyak essential dengan aroma menenangkan seperti minyak telon aatau kayu putih kemudian pijat dengan lembut untuk melancarkan peredaran darah.
  • Melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan
  • Berolahraga ringan, seperti jalan atau jogging agar tubuh memproduksi endorfin yang dapat menenangkan.
  • Perbanyak makanan yag mengadung vitamin B dan E, atau mengonsumsi vitamin B dan E dalam bentuk suplemen.
  • Jika tidak tertahankan dan tidak dapat beraktivitas, minum pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen.

Itulah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi nyeri haid. Jika gejala yang Anda rasakan tidak juga berkurang, tidak ada salahnya jika berkonsultasi dengan dokter ahli.